Penemuan Candi Baru Di Dieng
Terletak di sebelah selatan Komplek Candi Arjuna, di hubungkan oleh jalan setapak dengan lebar 1,5 meter yang menanjak dengan jarak kurang-lebih 750 meter dari Museum Kailasa Dieng.
PENEMUAN CANDI BARU
Penemuan artefak tersebut sebenarnya di lakukan tidak sengaja. Saat itu sekumpulan anak-anak pecinta alam Dieng Mountine Unitide (DMU), dan anak-anak dari paguyuban Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Dieng Pandawa, ingin mencari titik tempat yang ingin di jadikan sebagai tempat bas camp dalam kegiatan hunting matahari terbit (Sunrise) di Bukit Pangonan.
Tanpa menyangka, saat mereka mencari area titik camp, saat sedang membabat rerumputan dan semak-semak mereka di kejutkan dengan adanya seperti puncak bangunan candi yg tertutup oleh semak-semak dan pepohonan yang mengelilinginya.
Bangunan yang bebrbentuk mirip dengan kemuncak candi, itu ditemukan pada hari Minggu (22/09/13). Berbeda dengan candi yang lebih dahulu di temukan sebelumnya, bentuk setruktur bangunan candi ini lebih kecil di bandingkan Candi-Candi yang berada di Kawasan Dieng.
Dengan penemuan candi tersebut, kami akan mencoba mengekspost yang akan di bantu oleh tim dari Media DAAI TV. Candi yang baru di ketemukan itu, sementara merupakan satu-satunya candi yang terletak di titik tertinggi di Kawasan Gunung Dieng, terletak tepat di puncak Bukit Pangonan dengan ketinggian 2350 Mdpl. Dan sekarang Candi tersebut masih dalam penelitian arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) pusat.
Sementara itu, Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Winda Arista Harimurti mengemukakan bahwa bangunan kuno tersebut menyerupai candi, selain ada bentuk wujud betara kala di depannya pintu masuk, bangunan kuno ini juga menyerupai candi-candi yang ada di Dieng. Nampaknya bangunan kuno ini merupakan bentuk candi, namun untuk memastikan asal-usul candi ini masih memerlukan tambahan observasi. jelasnya.
Winda mengakui candi ini mempunyai keunikan tersendiri, karena letaknya persis di puncak Bukit Pangonan dan sementara merupakan satu-satunya candi ini yang terletak paling tinggi Di Kawasan Dieng, diantara candi-candi lainya. Menurutnya, bangunan candi biasanya terletak di tengah-tengahnya puncak bukan di pinggiran. Namun sesuai yg di temukan candi ini terletak di pinggiran puncak bukit menghadap utara. Selain itu bentuknya yang tidak simetris serta ada bagian dinding yang bentuknya terbalik dalam pemasanganya, ini merupakan ada campur tangan manusia dalam pembentukkanya. Katanya.
Meski begitu, beliau mengisyaratkan perlu kajian lebih dalam, tenttang hasil temuan candi tersebut. Dari hasil observasi awal ini, akan kami laporkan ke kantor agar ada kajian lebih lanjut. Tutur Winda.
PENEMUAN CANDI BARU
Penemuan artefak tersebut sebenarnya di lakukan tidak sengaja. Saat itu sekumpulan anak-anak pecinta alam Dieng Mountine Unitide (DMU), dan anak-anak dari paguyuban Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Dieng Pandawa, ingin mencari titik tempat yang ingin di jadikan sebagai tempat bas camp dalam kegiatan hunting matahari terbit (Sunrise) di Bukit Pangonan.
Tanpa menyangka, saat mereka mencari area titik camp, saat sedang membabat rerumputan dan semak-semak mereka di kejutkan dengan adanya seperti puncak bangunan candi yg tertutup oleh semak-semak dan pepohonan yang mengelilinginya.
Bangunan yang bebrbentuk mirip dengan kemuncak candi, itu ditemukan pada hari Minggu (22/09/13). Berbeda dengan candi yang lebih dahulu di temukan sebelumnya, bentuk setruktur bangunan candi ini lebih kecil di bandingkan Candi-Candi yang berada di Kawasan Dieng.
Dengan penemuan candi tersebut, kami akan mencoba mengekspost yang akan di bantu oleh tim dari Media DAAI TV. Candi yang baru di ketemukan itu, sementara merupakan satu-satunya candi yang terletak di titik tertinggi di Kawasan Gunung Dieng, terletak tepat di puncak Bukit Pangonan dengan ketinggian 2350 Mdpl. Dan sekarang Candi tersebut masih dalam penelitian arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) pusat.
Sementara itu, Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Winda Arista Harimurti mengemukakan bahwa bangunan kuno tersebut menyerupai candi, selain ada bentuk wujud betara kala di depannya pintu masuk, bangunan kuno ini juga menyerupai candi-candi yang ada di Dieng. Nampaknya bangunan kuno ini merupakan bentuk candi, namun untuk memastikan asal-usul candi ini masih memerlukan tambahan observasi. jelasnya.
Winda mengakui candi ini mempunyai keunikan tersendiri, karena letaknya persis di puncak Bukit Pangonan dan sementara merupakan satu-satunya candi ini yang terletak paling tinggi Di Kawasan Dieng, diantara candi-candi lainya. Menurutnya, bangunan candi biasanya terletak di tengah-tengahnya puncak bukan di pinggiran. Namun sesuai yg di temukan candi ini terletak di pinggiran puncak bukit menghadap utara. Selain itu bentuknya yang tidak simetris serta ada bagian dinding yang bentuknya terbalik dalam pemasanganya, ini merupakan ada campur tangan manusia dalam pembentukkanya. Katanya.
Meski begitu, beliau mengisyaratkan perlu kajian lebih dalam, tenttang hasil temuan candi tersebut. Dari hasil observasi awal ini, akan kami laporkan ke kantor agar ada kajian lebih lanjut. Tutur Winda.
Comments
Post a Comment